Namaku Putra seorang cowok yang baru menginjak kelas tiga SMU, aku hidup di sebuah kota kecil. Namun tidak membuat aku menjadi pribadi yang kuper, apalagi bisa di bilang aku termasuk cowok yang berwajah ganteng dengan postur tubuh yang atletis juga. Di sekolah aku menjadi salah satu cowok yang banyak di dekati oleh banyak siswi cantik namun aku masih belum memiliki seorang pacar hingga saat ini.
Aku lebih suka dunia otomotif, keseharianku aku lewatkan di bengkel untuk memodif motor atau lainnya. Walau terkadang ayahku sering memarahiku karena pikirnya hobiku tidak ada manfaatnya, namun karena ibuku yang sering memarahi ayah jika sedang memarahiku akhirnya diapun hanya bisa terdiam, aku memang dekat dengan ibu karena aku memang anak tunggal dari kedua orang tuaku yang memang mengajarkan kesederhanaan padaku.
Walau begitu sebagai anak muda akupun sering mendengar cerita ngentot baik dari temanku maupun dari browsing di internet. Bagaimanapun juga aku ingin mengenal atau sekedar mengetahui hal-hal seperti itu, apalagi banyak teman yang sering menceritakan tentang kisah perbuatan mesumnya dengan pasangannya masing-masing, bahkan terkadang aku yang menjadi bahan ledekan mereka karena belum juga berpacaran.
Terkadang akupun berpikir kalau aku harus memiliki seorang pacar, tapi bagaimana mungkin aku berpacaran kalau selama ini aku belum menemukan cewek yang menurutku pas buat aku jadikan pasangan. Akhirnya akupun hanya bisa menyibukan diri dengan motorku, tanpa menghiraukan cerita ngentot atau cerita dewasa lainnya. Hingga pada suatu hari aku bertemu dengan seorang cewek di toko dekat dengan bengkel tongkronganku.
Singkatnya akupun berkenalan dengannya dan benar saja ternyata dia bukan penduduk asli sini. Namun seorang gadis yang sedang menikmati liburannya, dan dia juga merupakan anak kuliahan karena itu akupun berbohong kalau aku juga seorang mahasiswa. Rani namanya dia beda dengan cewek yang ada di kota ini, Rani begitu seksi di dukung dengan penampilannya yang sering menggunakan pakaian seksi.
wajahnya begitu cantik mirip banget dengan artis sinetron yang saat ini sedang naik daun. Kami sering jalan bareng aku dengan mudahnya dapat berkenalan dengan tante Rani yang merupakan saudara mamanya dan diapun seorang janda yang tinggal sendirian, karena itu Rani dekat dengan tantenya itu, dari yang aku lihat dia begitu manja pada tantenya seperti pada mamanya sendiri bahkan dengankupun dia menjadi dekat karena tante memang begitu supel.
Seperti malam ini aku berniat jalan bareng dengan Rani, dan kamipun sudah janjian untuk pergi ke sebuah cafe dan nonton malam ini. Dan aku tidak menyangka kalau aku bakalan kepergok teman-teman satu sekolahku pas di depan pintu bioskop ” Hai Put… wah ternyata kamu dah ada gebetan.. boleh kenalan ..SMU mana?” Cerocos Ibra temanku, aku lihat Rani tersenyum sambil menjabat tangan semua teman-temanku.
Saat itu juga Rani tahu kalau aku masih seorang pelajar SMU, merasa aku bohong padanya diapun segera meninggalkan aku yang masih termangu di depan teman-temanku. Tapi akhirnya akupun mengejar Rani yang mulai ngambek padaku, hampir saja aku tidak bisa membujuknya untuk pulang bersamaku tapi akhirnya diapun mau. Sampai di depan rumah tantenya Rani langsung masuk tapi aku tetap membuntutinya dengan maksud untuk meminta maaf.
Tanpa aku sadari Rani masuk dalam kamarnya dan dengan berani akupun ikut masuk, ketika Rani menelungkup di atas kasurnya sat itu juga berkali-kali aku meminta maaf “Rani aku nggak bermaksud bohongi kamu.. aku sudah berencana ingin memberitahu kamu..” Dan tetap saja Rani menangis sesenggukan karena itu akupun bermaksud untuk segera pergi dari tempat itu, namun begitu sampai di pintu kamarnya.
Tiba-tiba Rani memeluk tubuhku dari belakang, akupun terhentak di buatnya ” Putra aku sayang kamu..” Dengan perlahan aku membalikan tubuhku lalu aku menunduk untuk melumat bibir seksinya, awalnya aku hanya ingin mengecupnya tapi ternyata Rani lebih agresif dia melumat bibirku bahkan dengan lembut dia mengulumnya membuatku bergairah saja, layaknya dalam cerita ngentot kamipun semakin berani apalagi tante belum datang.
Dengan penuh gairah Rani mengulum bibirku bahkan dia berani memegang kontolku. sambil terus meremasnya bahkan kemudian dia membungkukan tubuhnya lalu dengan cepatnya dia lepas celanaku dan nampaklah kontolku yang sudah membesar “Aaaaaaauuuuwww….. oooouuugghh… ooouugghhhh…” Teriakku ketika Rani mulai melumat kontolku dalam mulutnya, aku merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Gerakan tangan yang lincah serta mulut yang tidak berhenti memainkan kontolku, membuat aku mendesah berulang kali aku yakin kalau Rani bukan pertama kali melakukan adegan layaknya dalam cerita ngentot ini ” OOooouuuuggghhh…. aaaaggghhhhh…. ooooouuuugggggghhhh….. oooouuugghhhhh…. aaaaaaagggggghhhhhh….” Desahku menikmati kuluman liar pada kontolku dan aku hanya bisa melihat apa yang dilakukan Rani padaku.
Sampai akhirnya dia kembali berdiri lalu dengan isyarat dia menyuruhku untuk terlentang di atas tempat tidurnya. Saat itulah bagai anak kecil aku menurut saja yang di katakan Rani padaku, saat aku terlentang dengan tegangnya kontolku membesar lalu aku lihat Rani melepas seluruh pakaiannya, kemudian dia menindih tubuhku sambil berusaha memasukkan kontolku pada lubang memeknya.
Aku hanya terdiam karena Rani sudah begitu fasih melakukan hal itu, tatkala dia berhasil memasukkan kontolku diapun menggoyang pantatnya di atas tubuhku. sambil meliuk-liuk bagai cacing kepanasan “OOOOoouuugggghh… eeeeeuuuuuummmppphhh…. aaaaaagggghhhh….. aaagggghh.. Put ..tra… aaaaaku… saaa. yang.. kamu… aaagggggggghhh..” Desahan Rani membuatku semakin bergairah saja.
karena itu akupun bergerak di bawah tubuhnya berusaha mengimbangi gerakan tubuh Rani ” Ooooouuggghh….. aaaaaaaaggggghhh…. Gis….. aaa…. ku…… aaaagggggghhhh….. aaaaaggghhh…. ” Aku merasa seakan mau menumpahkan sesuatu yang mengalir dan menyatu pada selangkanganku, Rani semakin mempercepat gerakannya hingga akhirnya crooooootttt crooot sesuatu yang hangat tumpah dari dalam kontolku.
Memenuhi memek Rani yang berada di atas tubuhku namun dia mempererat dekapannya hingga kontolku menyelinap masuk dalam memeknya. Berkali-kali pula dia menciumku lalu aku dengar dia berbisik ” kamu puas sayaaang…” Aku mengerti maksudnya dengan mesra aku kecup keningnya dan melumat bibir seksinya tanpa mengucapkan kata-kata apapun, apalagi aku merasa kecapekan tapi kamipun saling peluk di atas tempat tidur Rani hingga malam semakin larut.
SELESAI
No comments:
Post a Comment